Kata flirting (menggoda) seringkali memiliki reputasi buruk, diartikan sebagai perilaku basa-basi yang insensitif, membuang waktu, atau hanya bertujuan mempermainkan emosi seseorang. Namun, pandangan ini menyesatkan. Seorang profesional cinta, Francesca Hogi, mendefinisikan ulang flirting sebagai kekuatan super (superpower) serbaguna untuk koneksi manusia. Flirting adalah tindakan dan perkataan yang bertujuan membuat orang lain merasa dilihat, spesial, dan diakui (seen, special, and acknowledged).
Flirting Solusi Praktis untuk Krisis Hubungan
Jika didefinisikan secara positif, flirting dapat menjadi solusi untuk banyak masalah dalam hubungan. Jika seseorang kesulitan mendapat kencan, jawabannya adalah melakukan flirting lebih sering. Jika seseorang selalu merasa menyukai pasangannya lebih besar daripada pasangannya menyukai dirinya, solusinya adalah berkencan dengan orang-orang yang melakukan flirting balik. Bagi pasangan yang sudah menikah, flirting adalah cara untuk menyalakan kembali atau mempertahankan percikan chemistry yang membawa mereka bersama pada awalnya.
Flirting yang sehat tidak bertujuan untuk mengejek atau merugikan. Ini sama sekali bukan perilaku pickup artist yang menyeramkan atau penuh kepalsuan. Sebaliknya, ini adalah cara untuk membuat orang lain merasa aman, spesial, dan tidak diobjektifikasi.
Introvert Punya Keuntungan Rahasia
Ada kabar baik bagi para introvert. Anda tidak perlu menjadi ekstrovert untuk menjadi magnet koneksi. Faktanya, introvert memiliki keuntungan rahasia dalam flirting. Ketika seorang introvert berusaha untuk lebih terbuka, usaha itu terasa lebih tulus dan lebih terinspirasi oleh orang lain, sehingga membuat orang yang digoda merasa lebih spesial.
Dua elemen fundamental untuk menjadi flirt yang sukses adalah:
Kehadiran (Presence): Berada sepenuhnya dalam momen bersama orang lain, tanpa terdistraksi oleh pikiran atau lingkungan. Caranya: letakkan ponsel, lakukan napas dalam, dan pertahankan kontak mata.
Antusiasme (Enthusiasm): Memancarkan energi yang membuat orang lain merasa senang setelah berinteraksi. Senyum yang tulus dapat membuat hari seseorang lebih baik.
Tiga Gaya Flirting yang Sederhana
Siapa pun bisa menguasai flirting dengan mempraktikkan tiga gaya sederhana ini:
Perhatian dan Rasa Ingin Tahu (Attentiveness/Curiosity): Ajak koneksi dengan mengajukan pertanyaan yang memicu percakapan menarik, lalu dengarkan jawabannya dengan sungguh-sungguh. Contoh: "Jika uang tidak menjadi masalah dan kamu bisa melakukan pekerjaan apa pun di dunia selama setahun, apa yang akan kamu lakukan?" Perhatikan juga detail kecil di sekitarnya.
Pujian (Compliments): Berikan pujian yang spesifik dan tulus. Hindari pujian yang samar-samar (misalnya "kamu seksi"), fokus pada diri sendiri (misalnya "kamu tipeku"), atau pujian terselubung (misalnya "Kok orang sepertimu masih jomblo?").
Keceriaan (Playfulness): Tunjukkan keceriaan dengan lelucon yang klise namun tetap sopan, atau kirim isyarat mata (mengedipkan mata).
Meskipun terkadang flirting terasa canggung atau memalukan, praktik akan membuat Anda semakin berani. Flirting adalah kekuatan sejati yang dapat kita manfaatkan untuk memicu dan mempertahankan koneksi yang lebih dalam dari waktu ke waktu.
Posting Komentar