Cara Menarik Rem Darurat pada Pemanasan Global

https://www.pexels.com/id-id/foto/asap-bertumpuk-di-langit-biru-257775/

Perjuangan melawan pemanasan global membutuhkan tindakan mendesak dan spesifik. Fokus tunggal pada karbon dioksida (CO2) tidak lagi cukup; kini saatnya menarik rem darurat dengan menargetkan gas yang sering terabaikan namun jauh lebih kuat: metana. Gas metana (CH4) telah menyumbang hingga 45% dari pemanasan bersih yang dialami planet saat ini.

Metana: Ancaman Terkuat di Jangka Pendek

Metana adalah gas rumah kaca yang sangat kuat, 86 kali lebih efektif dalam memerangkap panas daripada CO2 selama periode 20 tahun. Sumber emisi metana sebagian besar berasal dari sektor yang secara tradisional terkait dengan kemajuan ekonomi: energi bahan bakar fosil, pengelolaan limbah, dan pertanian (produksi padi dan ternak).

Dampaknya tidak hanya global, tetapi juga lokal, seperti kebakaran di tempat pembuangan sampah (TPA) yang menghasilkan metana. Kebakaran TPA ini merugikan ribuan penduduk sekitar, memicu masalah pernapasan, dan menciptakan kondisi yang tidak dapat diterima.

Harapan Baru: Menurunkan Suhu 0,3 Derajat

Kabar baiknya, mengatasi metana adalah cara yang paling efektif untuk mengurangi kerentanan iklim dalam jangka pendek. Jika komunitas global berhasil mengurangi emisi metana sebesar 50% selama 20 tahun ke depan, laju pemanasan global dapat diturunkan sebesar 0,3°C. Angka ini mungkin terdengar kecil, namun merupakan "garis hidup" yang sangat penting sebagai upaya mencapai ketahanan jangka panjang.

Solusi Komunitas dan Regulasi

Tindakan untuk mengerem metana harus bersifat sistemik dan telah terbukti berhasil di berbagai tempat:

  • Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan Sampah: Di Durban, Afrika Selatan, komunitas bekerja sama dengan pasar buah dan sayuran untuk mengumpulkan produk yang tidak terjual, menjadikannya kompos alih-alih membuangnya ke TPA. Upaya ini berhasil mengalihkan ratusan ton sampah organik, mengurangi metana, dan menciptakan lapangan kerja berkelanjutan.

  • Regulasi Energi: Sektor bahan bakar fosil, yang merupakan kontributor utama metana, harus diwajibkan oleh kerangka regulasi untuk mendeteksi dan menutup kebocoran metana, serta menghentikan praktik pembakaran gas (flaring) yang berbahaya dan membuang-buang energi.

  • Pertanian Berkelanjutan: Di Ghana, ribuan petani padi menerapkan metode Alternate Wetting and Drying (AWD), yang memungkinkan air di ladang dikeringkan secara alami. Metode ini menghemat air, meningkatkan produktivitas, dan membatasi emisi metana dari tanah.

Untuk mewujudkan masa depan rendah metana dan pembangunan tinggi, tidak cukup mengandalkan komitmen sukarela. Diperlukan tata kelola dan akuntabilitas yang lebih baik di tingkat domestik maupun global, termasuk mendukung negara-negara untuk mengumpulkan sumber daya dalam negeri guna mendanai aksi iklim.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama