Teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif telah membawa revolusi besar dalam pembuatan konten video, memungkinkan siapa pun untuk mewujudkan imajinasi terliar mereka dengan mudah. Matan Cohen Grumi, salah satu pendiri startup Pika, menemukan bahwa kegembiraan sejati dari AI bukan terletak pada penggantian realitas, melainkan pada kemampuan teknologi untuk menyatukan yang nyata dan yang tidak nyata (blending the real and the unreal).
Berawal dari Eksplorasi Penuh Tawa
Perjalanan teknologi video AI ini dimulai dari eksplorasi sederhana: menerapkan AI pada foto-foto di sekitar kantor. Reaksi pertama adalah tawa kolektif saat melihat hasilnya. Momen ini menegaskan bahwa ada sesuatu yang ajaib dalam proses tersebut.
Awalnya, startup ini berfokus pada pembuatan klip pendek yang menyenangkan, yang dengan cepat menjadi viral, dengan objek-objek yang meleleh, mengembang, dan terdistorsi. Namun, para pengembang merasa ada yang kurang: narasi atau cerita yang benar-benar dapat dihubungkan dengan pengalaman manusia.
Menjadi Bintang Utama dalam Cerita Sendiri
Perkembangan kunci teknologi ini adalah memungkinkan pengguna menjadi karakter utama dalam cerita mereka hanya dengan menggunakan satu foto.
Salah satu contoh paling ekstrem dan menyenangkan adalah video UFO yang dibuat hanya dengan empat gambar: foto diri Matan, sepotong pizza, sebuah UFO, dan bangku taman. Teknologi ini membuat pembuatan konten yang aneh, lucu, dan anarkis menjadi sangat mudah; sebuah video yang menggabungkan kecintaan pada pizza dengan insiden UFO dapat diciptakan hanya dalam beberapa jam.
Kekuatan AI sebagai Peningkat Realitas
Pengembang kemudian mulai bereksperimen dengan rasio: alih-alih memasukkan diri ke dalam video AI, mereka menambahkan sedikit AI ke dalam video nyata. Pendekatan ini menghasilkan visual baru yang terasa otentik karena berakar pada realitas.
Fungsi terbaik AI bukanlah menggantikan realitas, tetapi meningkatkannya (enhance it). Video AI yang sukses adalah yang tetap menampilkan orang dan momen kehidupan nyata, dengan AI hadir untuk memuliakannya. Tujuan akhirnya adalah menggunakan teknologi untuk mewujudkan realitas yang dipandu oleh emosi, tidak untuk mengganti yang nyata, melainkan untuk merayakan, menghormati, dan mengingat momen spesial, bukan hanya seperti yang ditangkap oleh lensa kamera, tetapi seperti yang terasa di hati.
Teknologi AI generatif kini membuka peluang bagi setiap orang untuk menyalurkan kreativitas dan humor mereka, serta membebaskan kegembiraan terbesar dari semuanya: kemampuan untuk merasakan sesuatu yang nyata.
Posting Komentar