Ancaman AI dan Kewajiban Memilih Kemajuan: Mengapa Kehilangan Pekerjaan Boleh Terjadi


 

Megan J. McArdle, seorang kolumnis di The Washington Post dan lulusan MBA yang memilih berkarier di bidang jurnalistik, mengakui bahwa ia menghabiskan banyak waktu dalam kekhawatiran tentang masa depan pekerjaannya di hadapan Kecerdasan Buatan (AI). Ketika AI semakin mahir dalam menghasilkan prosa yang kompeten, pekerjaan mengetik kata-kata yang menghasilkan keuntungan sepertinya akan segera berakhir. Meskipun dihantui kekhawatiran pribadi, McArdle, yang memiliki pandangan libertarian, berpendapat bahwa manusia harus bersedia menanggung biaya kemajuan teknologi dan apa yang disebut "penghancuran kreatif" (creative destruction).

|

Ia bahkan menyatakan simpati yang jarang diucapkan seorang libertarian terhadap Luddites—para pengrajin terampil di masa lalu yang menghancurkan mesin karena teknologi tersebut mengancam mata pencaharian mereka. McArdle mengakui bahwa kemajuan bukanlah hal yang gratis; seringkali, banyak orang yang terluka atau kehilangan kehidupan yang mereka miliki akibat inovasi. Revolusi Industri, misalnya, meningkatkan standar hidup tetapi juga memunculkan pekerjaan pabrik yang suram dan kondisi perkotaan yang kumuh. Pemerintah modern dapat mengurangi biaya tersebut, tetapi tidak dapat mengembalikan kehidupan lama seseorang. Penting untuk menghitung biaya ini, karena tidak ada orang yang pernah dibujuk dengan diberitahu bahwa ketakutan mereka adalah hal yang bodoh.

|

Namun, di sisi lain, semua orang yang hidup hari ini adalah penerima manfaat dari keputusan para generasi sebelumnya untuk memprioritaskan pertumbuhan masa depan di atas perlindungan masa kini. Kebanyakan orang sekarang tidak perlu khawatir tentang mendapatkan makanan, tempat tinggal, atau pemakaman anak yang meninggal karena penyakit yang dapat dicegah, yang merupakan kondisi normal umat manusia di masa lalu. McArdle menyebut kesejahteraan saat ini sebagai warisan berharga yang tidak kita peroleh dengan sendirinya, dan kita memiliki kewajiban untuk membayar warisan itu ke depan (pay that forward). Menghalangi kemajuan AI sekarang sama dengan mencuri dari masa depan atau dari keturunan kita, yang akan menerima warisan dan kemajuan yang lebih besar.

|

McArdle mengajak kita membayangkan mencoba menjelaskan kehidupan modern kepada seorang Luddite: mereka tidak akan pernah membayangkan masa depan di mana rata-rata pekerja memiliki kehidupan yang lebih sehat dan nyaman daripada bangsawan abad ke-19. Inovasi yang terakumulasi menghasilkan hal-hal aneh dan luar biasa, mulai dari sanitasi dalam ruangan, vaksin mRNA, hingga konsep weekend. Menurutnya, Revolusi Industri, yang juga menyebabkan pemanasan global, pada saat yang sama telah membuat kita cukup kaya untuk mengalihkan jutaan pekerja ke bidang sains dan kedokteran, serta memberi kita alat untuk melawan bencana ekologis. Dampak jangka panjang dari kemajuan selalu lebih besar dan lebih sulit dibayangkan daripada kerugian jangka pendeknya.

|

Meskipun ia secara pribadi takut AI akan mengambil pekerjaannya, McArdle menyimpulkan bahwa ia tidak punya hak untuk mencuri masa depan dari keturunannya. Ia sudah hidup dalam masa depan yang bahkan tidak dapat dibayangkan oleh para pendahulunya. Oleh karena itu, manusia harus membiarkan ambisi dan inovasi terus bergulir, dengan harapan meninggalkan warisan yang lebih besar bagi generasi mendatang.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama