Bagi banyak orang tua, terasa sulit untuk mempertahankan koneksi intim dengan anak remaja yang beranjak dewasa. Generasi muda saat ini adalah digital native youth, di mana video game dan teknologi telah menjadi bagian integral dari dunia mereka. Daripada berusaha menarik anak-anak ke dunia lama, cara paling efektif untuk menjaga komunikasi tetap hangat adalah dengan berani melangkah masuk ke dunia mereka.
Momen Kekalahan yang Melahirkan Koneksi
Strategi utama untuk membangun jembatan ini adalah dengan bermain game bersama. Salah satu pengalaman menunjukkan bahwa ketika mencoba bermain game seperti Fortnite bersama anak-anaknya, ia merasakan kesulitan besar (sampai "ditembak jatuh" dan hanya berputar di tempat).
Namun, justru di momen kekalahan tersebut, anak-anaknya segera menunjukkan insting pelindung dan kerja sama. Mereka berlari mendekat, membangun struktur pelindung dari nol, dan menyembuhkan dirinya. Tawa yang timbul dari situasi konyol (termasuk melihatnya bermain dengan sangat buruk) mencegah orang tua menyerah.
Melalui momen bermain bersama ini, orang tua tidak hanya belajar tentang permainan, tetapi juga:
Memahami gaya komunikasi dan koneksi yang anak-anak bangun.
Menciptakan koneksi melalui kegiatan bermain dan melalui momen di mana anak-anak mengajarkan keterampilan baru.
Life Hack dan Skill Set untuk Masa Depan
Aktivitas esports (permainan digital kompetitif) bukan sekadar hiburan; ini adalah arena di mana anak-anak mempraktikkan keterampilan hidup yang penting. Keterampilan yang diasah melalui esports meliputi kepemimpinan, kerja sama tim, komunikasi, strategi, dan kemampuan mengelola emosi sulit. Esports juga bersifat sangat inklusif, dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa memandang usia atau latar belakang.
Video game bahkan dapat menjadi alat bantu dalam hubungan personal. Orang tua tunggal dapat menggunakan sesi bermain game online bersama (Fortnite) sebagai cara memperkenalkan pasangan baru kepada anak-anak. Cara ini menghilangkan tekanan pertemuan tatap muka yang canggung, memungkinkan pengamatan terhadap reaksi pasangan terhadap anak, dan memberi semua pihak topik obrolan bersama sebelum bertemu langsung.
Warisan Ayah: Prioritaskan Koneksi
Warisan koneksi dari orang tua tidak harus sempurna. Meskipun tidak menyukai atau tidak mahir dalam permainan, sang Ayah memilih untuk bermain Nintendo 64 bersama anak-anaknya. Momen di mana Ayah berkata, "Pekerjaan bisa menunggu. Kita sedang menyelamatkan dunia sekarang," menunjukkan sisi Ayah yang humoris dan tanpa beban.
Pesan utama dalam pola asuh digital adalah bahwa koneksi selalu berharga. Perjalanan membangun koneksi hanya dimulai dengan satu tindakan sederhana: mengatakan "ya" pada ajakan anak-anak untuk masuk ke dunia mereka.
Posting Komentar