Mengungkap Bahasa Rahasia Sel: Revolusi Obat Generasi Baru Berbasis Mini-Protein

https://www.pexels.com/id-id/foto/pelipatan-protein-25626515/

Sebagian besar obat yang digunakan saat ini bekerja dengan berinteraksi hanya pada satu jenis protein dalam tubuh. Padahal, sel-sel di tubuh kita berkomunikasi satu sama lain menggunakan bahasa yang kompleks yang melibatkan banyak jenis protein berinteraksi secara simultan. Dalam konteks linguistik, obat modern diibaratkan hanya mengetahui satu kata saja, sehingga pesan yang disampaikan ke sel menjadi sangat terbatas.

Sebuah tim peneliti yang berfokus mendalami komunikasi antarsel kini mengembangkan generasi obat baru yang lebih aman dan efektif dengan menciptakan jenis protein baru yang disebut Mini-Protein.

Menggunakan AI untuk Merancang Obat yang Fasih Berkomunikasi

Mini-protein dirancang secara spesifik menggunakan Kecerdasan Buatan Generatif (AI) dari nol. Molekul-molekul ini adalah peptida pendek (hanya 40 hingga 60 asam amino) yang melipat menjadi bentuk tiga dimensi, berbeda dari protein alami yang biasanya terdiri dari ratusan asam amino. Karena dibuat dari alfabet asam amino yang umum ada di tubuh, mini-protein dirancang agar aman dan dapat dicerna setelah tugasnya selesai.

Kekuatan utama mini-protein adalah kemampuannya untuk dirangkai atau dihubungkan bersama. Dalam bahasa sel, ini setara dengan menguasai tata bahasa (grammar) sehingga obat dapat menulis frasa atau instruksi yang jelas.

Sebagai contoh, para peneliti kini dapat berbicara langsung dengan jenis sel imun tertentu. Mereka bisa memanggil sel tersebut dan memberikan perintah, seperti: "Serang kanker, tetapi jangan sentuh jaringan normal yang sehat saat kamu melakukannya."

Bukti Potensi dan Proyeksi Masa Depan

Mini-protein telah menunjukkan kekuatan transformatif dalam uji coba pada tikus, termasuk:

  • Mengobati peradangan sendi pada tikus yang menderita radang sendi (arthritis).

  • Mengontrol kadar glukosa darah pada tikus diabetes.

  • Mengatasi tumor leukemia dengan mengarahkan sel imun manusia yang ditanamkan pada tikus untuk menyerang sel kanker.

Langkah selanjutnya adalah membawa teknologi ini kepada pasien. Perusahaan telah menjalin kemitraan dengan Bristol Myers Squibb untuk menciptakan empat obat baru dan merencanakan uji klinis pertama yang dimulai pada tahun 2028, dengan target membantu pasien penderita kanker paru-paru. Inovasi ini membuka cara berpikir baru yang fundamental tentang pengobatan, memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara fasih dengan sel-sel tubuh.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama