Harga Tersembunyi di Balik Kilau Emas: Ancaman Merkuri di Amazon Peru



Bagi banyak orang, hutan adalah alam yang berharga, bahkan lebih bernilai daripada emas. Namun, bagi penambang emas skala kecil (artisanal gold mining) di Amazon Peru, hutan justru dikorbankan demi mengejar logam mulia. Sekitar 20% emas yang diproduksi di dunia berasal dari penambangan emas skala kecil, menjadikannya isu yang tidak bisa diabaikan.

Sayangnya, banyak konsumen tidak menyadari bahwa emas yang mereka beli mungkin telah meracuni hutan hujan dan kawasan tropis lainnya.


Merkuri: Racun Senyap yang Mencemari Global

Penambangan emas skala kecil menggunakan metode kuno sejak masa gold rush di California: menggunakan merkuri. Merkuri digunakan karena merupakan cara mudah untuk mengekstrak emas. Penambang mencampurkan emas berbentuk pasir (yang ada di sedimen sungai) dengan merkuri, menghasilkan campuran amalgam (campuran emas dan merkuri). Amalgam ini kemudian dibakar, menyebabkan merkuri menguap ke udara dan menyisakan emas murni.

Dampak dan Angka yang Mengerikan:

  • Pencemaran Internasional: Penambangan emas skala kecil adalah sumber antropogenik (berasal dari aktivitas manusia) terbesar dari merkuri di planet ini. Sekitar 1.400 ton merkuri dilepaskan ke lingkungan setiap tahunnya.

  • Jangkauan Global: Merkuri mudah menguap dan dapat dibawa jarak jauh melalui udara. Kontaminasi merkuri bahkan ditemukan pada paus beluga di Artik.

  • Deforestasi: Di Madre de Dios, Peru, penambangan emas telah menyebabkan deforestasi pada area seluas 130.000 hektar, menciptakan pemandangan seperti padang pasir di tengah hutan hujan.

Ancaman Racun Senyap bagi Kesehatan Manusia

Merkuri adalah neurotoksin kuat yang tidak dapat dihancurkan. Merkuri dijuluki "racun senyap" karena membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan efeknya. Kasus ikonik seperti keracunan merkuri di Teluk Minamata, Jepang, menunjukkan butuh waktu 25 tahun untuk efeknya terlihat, menewaskan ribuan orang dan memengaruhi puluhan ribu lainnya.

  • Gejala Fisik: Keracunan merkuri dapat menyebabkan sakit kepala, masalah memori, dan insomnia.

  • Dampak pada Anak: Pada anak-anak yang terpapar saat dalam kandungan, merkuri dapat menyebabkan gangguan belajar dan kerusakan janin.

  • Kelompok Rentan: Merkuri adalah salah satu dari 10 bahan kimia yang menjadi perhatian utama kesehatan publik. Masyarakat adat di Amazon, yang menjadikan ikan sebagai sumber protein utama, adalah kelompok paling rentan karena mengonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri tingkat tinggi.


Kekuatan Informasi dan Tanggung Jawab Konsumen

Meskipun para penambang skala kecil (yang beroperasi secara rustic karena tidak menggunakan peralatan canggih) mungkin sadar akan bahayanya, dorongan kebutuhan finansial sering membuat mereka mengabaikan risiko. Mereka tidak memiliki insentif yang kuat untuk memproduksi emas bebas merkuri karena konsumen tidak peduli dan sistem ketertelusuran (traceability) yang baik belum tersedia.

Langkah penting untuk mengatasi krisis ini adalah:

  1. Pendekatan Saintifik: Organisasi seperti CINCIA (Pusat Inovasi Ilmiah Amazon) membangun laboratorium merkuri di tengah hutan Amazon untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan mengomunikasikannya kepada penambang, masyarakat adat, dan politisi, agar keputusan yang diambil berbasis data ilmiah.

  2. Tanggung Jawab Konsumen: Sebagai konsumen dan mediator perdagangan emas, kita harus peduli dari mana emas itu berasal.

Pada akhirnya, nilai hutan yang menghasilkan udara dan air bersih jauh lebih berharga daripada emas—logam yang tidak bisa dimakan, diminum, atau dihirup.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama