Kekuatan Kejujuran dan Cinta dalam Menulis Memoir: Pelajaran dari Ashley C. Ford


Penulis memoar terlaris "Somebody's Daughter," Ashley C. Ford, berbagi pandangan mendalam tentang bagaimana menulis kisah hidup, khususnya mengenai keluarga yang rumit. Inti dari karyanya adalah kejujuran, keberanian untuk menuliskan kebenaran pribadi, bahkan ketika berhadapan dengan pengalaman traumatis seperti tumbuh dengan ayah yang dipenjara dan kekerasan.

Menulis sebagai Cara Memproses Kehidupan

Ford menjelaskan bahwa bagi penulis memoar, karyanya pada dasarnya adalah tentang apa yang diingat. Ia memiliki memori yang sangat detail, mengingat warna, nada suara, dan bahkan detail di balik suara, yang sebagian besar ia atribusikan pada penglihatan yang buruk di masa kecil yang membuatnya harus menghafal sekeliling. Namun, ia juga sadar bahwa memori bisa diolah.

Sebagai seorang anak, Ford secara sadar "menciptakan kenangan" untuk membentuk dirinya di masa depan. Ia ingin memastikan dirinya tetap menjadi anak yang disukai, dan kenangan akan momen-momen tertentu akan melindunginya dari versi dirinya di masa depan yang mungkin tidak lagi peduli.

Bagi Ford, kejujuran dan kreativitas adalah bahan bakar untuk ketekunan. Ia mengaku bahwa keberaniannya untuk menuliskan kebenaran bukan semata-mata karena ia berani, tetapi karena ia "terlalu lelah" untuk berpura-pura. Berpura-pura adalah hal yang melelahkan. Sampai seseorang bisa jujur dan mulai berkarya, orang itu tidak akan bisa bergerak maju. Ford meyakini bahwa stagnasi terasa jauh lebih buruk daripada menghadapi kebenaran.

Tawa dalam Kegelapan

Salah satu aspek unik dari pengalaman Ford adalah kemampuannya untuk menemukan humor dan sukacita di tengah situasi yang serius. Ia selalu dikenal sebagai pembuat lelucon dan pelawak. Setelah bukunya terbit, banyak orang terkejut menemukan ia adalah pribadi yang ceria.

Ford menjelaskan bahwa dalam realitas kehidupan, penderitaan dan tawa seringkali ada dalam satu momen yang kompleks. Lelucon, terutama humor gelap (gallows humor) atau lelucon yang absurd, adalah fungsi manusia yang luar biasa untuk mengatasi trauma. Menurutnya, tawa keras adalah respons alami terhadap sesuatu yang benar-benar absurd. Lelucon juga memungkinkan seseorang untuk menyuarakan aspek paling mengerikan dari pengalaman mereka yang jika diungkapkan secara langsung akan terasa terlalu berat.

Cinta Tanpa Syarat dan Rekonsiliasi

Dalam menghadapi kisah-kisah yang menyakitkan, terutama yang melibatkan orang yang dicintai, Ford memiliki filosofi yang kuat tentang cinta, kepedulian, dan rekonsiliasi:

  • Definisi Cinta: Cinta dan kepedulian adalah tentang memberikan kebaikan dan kasih sayang secara bebas dan tulus. Hal itu juga mencakup harapan bahwa akuntabilitas yang kita pegang terhadap orang yang kita cintai bersifat timbal balik.

  • Kejujuran adalah Syarat: Mencintai seseorang justru menuntut kita untuk jujur tentang kekurangan mereka, bukan menyangkalnya.

  • Keheningan Bukan Tukar-Tambah yang Setara: Ford memberikan nasihat penting bagi calon penulis: keheningan bukanlah pertukaran yang adil untuk cinta (silence is not an equitable trade for love). Orang yang menuntut seseorang untuk diam tentang rasa sakit demi membuktikan cinta atau pengampunan, pada dasarnya tidak mencintai dengan baik.

Mengenai rekonsiliasi dengan ayahnya, Ford menegaskan bahwa cintanya tidak pernah hilang, meskipun ia mengetahui perbuatan buruk ayahnya. Ia tidak perlu melupakan atau memaafkan ayahnya atas apa yang ayahnya lakukan kepada orang lain. Pengampunannya terletak pada keputusannya untuk membiarkan ayahnya tetap menjadi bagian dari hidupnya dan melihat apa yang terjadi setelahnya.

Bagi siapa pun yang tertarik menulis nonfiksi kreatif tentang kehidupan mereka sendiri, Ford memberikan nasihat: Menulis dan menerbitkan bukanlah hal yang sama. Seseorang bisa menuliskan kisah hidupnya tanpa harus membagikannya kepada siapa pun. Keputusan untuk berbagi adalah keputusan yang dapat diambil belakangan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama