Mengubah kegagalan pribadi atau tantangan sistemik yang mendalam menjadi motivasi untuk aksi sosial berskala besar adalah tema utama yang dibahas oleh dua pemimpin perubahan, Dr. Ryan dan Carolina, dalam sesi TED Intersections. Dr. Ryan, seorang dokter yang nyaris meninggal akibat penyakit langka, kini memimpin misi untuk menyelamatkan jiwa melalui teknologi, sementara Carolina, seorang spesialis trauma, berjuang mengubah sistem publik agar lebih responsif terhadap dampak kekerasan dan stres pada anak-anak. Keduanya menunjukkan bahwa kunci untuk bertahan dan maju di tengah tantangan adalah pola pikir yang merangkul harapan dan keputusasaan secara bersamaan.
Dr. Ryan menceritakan perjalanan pribadinya dari seorang mahasiswa kedokteran yang sehat menjadi pasien kritis. Ia hampir meninggal lima kali akibat penyakit Castleman, sebelum akhirnya menemukan sebuah obat yang sebenarnya dirancang untuk penolakan transplantasi organ, namun mampu menyelamatkan hidupnya. Pengalaman pribadi ini menumbuhkan obsesi: berapa banyak lagi obat yang sudah ada dan dikembangkan dengan dana besar, namun kegunaannya untuk penyakit lain belum terungkap. Misi ini diwujudkan melalui nirlaba Every Cure, yang menggunakan platform Kecerdasan Buatan (AI) untuk memindai 75 juta kemungkinan kombinasi antara obat yang ada dengan penyakit lain. AI memungkinkan perhitungan masif ini diselesaikan dalam hitungan jam, jauh lebih cepat daripada upaya manusia.
Di sisi lain, Carolina, yang mendirikan organisasi Glasswing, bekerja di wilayah dengan tingkat kekerasan tinggi seperti El Salvador. Ia menyadari bahwa sistem publik—sekolah, kesehatan, hingga penegak hukum—tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang dampak mendalam dari trauma dan stres pada anak dan remaja. Solusi yang mereka kembangkan adalah menciptakan sistem yang sadar trauma (trauma-informed). Caranya, mereka melatih para guru, perawat, dan bahkan petugas polisi di berbagai negara untuk menjadi orang dewasa yang penuh perhatian, sehingga institusi tersebut dapat menjadi ruang yang aman dan suportif bagi anak-anak untuk berkembang.
Bagi keduanya, kegagalan bukan akhir, melainkan pendorong. Dr. Ryan mengakui bahwa setiap pasien yang gagal ia temukan obatnya adalah patah hati yang memotivasi. Sementara itu, Carolina mengajarkan bahwa seseorang dapat memegang harapan dan keputusasaan pada saat yang sama. Momen sukses, seperti kisah pasien kanker Dr. Ryan bernama Joseph, yang awalnya merencanakan pemakaman tetapi berkat obat yang ditemukan ulang kini merencanakan pernikahan, menciptakan "sirkuit" harapan dan tindakan. Kesuksesan kecil inilah yang mendorong mereka untuk terus bekerja lebih keras.
Meskipun mengatasi masalah sistemik terasa sangat besar, strategi yang diterapkan bersifat sama: memulai secara hiperlokal lalu berkembang. Dr. Ryan menggunakan AI untuk mengatasi hambatan finansial sistem farmasi (tidak ada insentif untuk obat lama dan murah), sementara Carolina berfokus bekerja di semua tingkatan sistem publik, memastikan program kesehatan mental terintegrasi ke dalam kurikulum perguruan tinggi guru dan pelatihan kepolisian nasional. Mereka menekankan bahwa kepemimpinan yang sukses bergantung pada visi yang jelas tentang tujuan akhir, tim yang efektif, dan kemampuan untuk memecah tantangan besar menjadi langkah-langkah kecil (bite-sized pieces) yang dapat ditangani satu per satu.
Posting Komentar