Terungkap: Daftar Target Pembunuhan di Dark Web, Pelaku Ternyata Orang Normal yang Haus Kendali


Selama bertahun-tahun, beredar rumor di dunia maya bahwa Darknet, bagian tersembunyi dari internet yang menjamin anonimitas, menjadi pasar gelap tempat berbagai barang ilegal diperjualbelikan, termasuk jasa pembunuhan berencana. Sebuah investigasi yang dilakukan Carl Miller dan peretas, Chris Montero, pada tahun 2020 berhasil membongkar rahasia gelap dari sebuah situs web yang terang-terangan menawarkan layanan pembunuhan dan mengaku berafiliasi dengan mafia. Tampilan situs tersebut terlihat kuno, namun tawaran yang disajikan sangat serius, memungkinkan pengguna untuk melakukan pemesanan pembunuhan dengan mata uang kripto.

Penemuan besar terjadi ketika Montero menemukan kerentanan kecil pada sistem situs, memungkinkan untuk mengakses backend atau bagian dalam situs web tersebut. Dari akses ini, terungkaplah sebuah "Daftar Pembunuhan" yang mengerikan, berisi rincian pesanan pembunuhan yang telah dibayar, lengkap dengan nama target, alamat, pola kehidupan sehari-hari, dan bukti pembayaran Bitcoin. Daftar ini mencakup 175 pesanan pembunuhan berbayar di seluruh dunia, mulai dari Amsterdam, Paris, Slovakia, India, hingga Berlin. Beberapa pesanan berisi pesan singkat dan lugas, sementara yang lain menyertakan pembenaran panjang lebar mengapa target harus dihilangkan.

Awalnya, tim Miller merasa ngeri dan segera menghubungi kepolisian, meskipun mendapat keraguan di awal. Mereka mengambil keputusan sulit untuk menghubungi dan memperingatkan para target secara langsung, menyusun skrip dengan bantuan psikolog untuk meminimalkan dampak emosional. Namun, melalui pemantauan komunikasi balasan di situs tersebut, terungkap fakta mengejutkan: para "pembunuh bayaran" di situs itu sangat tidak kompeten. Mereka sering kehilangan senjata, tersesat, atau membatalkan misi karena target terlalu terlindungi, dan setiap kali harga pesanan dinaikkan. Kesimpulannya, situs itu adalah penipuan besar yang dioperasikan oleh penjahat siber Rumania, bertujuan hanya untuk memeras uang dari pemesan, bukan benar-benar melakukan pembunuhan.

Meskipun situsnya palsu, orang-orang yang memesan jasa pembunuhan itu benar-benar serius. Hal ini terbukti dalam salah satu kasus di Zurich, di mana setelah tim menghubungi target, polisi Swiss menangkap mantan suami yang ternyata menyewa ruangan rahasia di sebelah flat target dan menimbun senjata, termasuk pisau, pistol, dan AK-47. Para pelaku pemesanan yang terungkap pun bukan berasal dari organisasi kriminal, melainkan orang-orang yang tampak normal dalam keseharian, seperti administrator rumah sakit, teknisi IT, dan bahkan seorang dokter.

Benang merah yang menyatukan para pelaku ini adalah keinginan besar untuk mengendalikan orang lain, terutama dalam kasus kekerasan pasangan intim (perceraian yang sengit, sengketa hak asuh). Mereka tidak mampu menerima kehilangan kendali atas harta, hubungan, atau keluarga, dan bersedia membunuh untuk mendapatkannya kembali. Carl Miller dan timnya kemudian bekerja sama secara rahasia dengan FBI, sebuah kolaborasi yang berhasil mengungkap 175 pesanan, menghasilkan 32 penangkapan, 28 vonis, dan total hukuman penjara sekitar 180 tahun. Peristiwa ini menunjukkan betapa teknologi telah menurunkan hambatan untuk merencanakan kejahatan, mengungkap sisi gelap bahwa setiap orang mungkin lebih dekat untuk berada di daftar pembunuhan daripada yang dibayangkan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama