Mengatasi Keengganan Berbicara: Menggunakan "Kompas Moral" untuk Percakapan Sulit



Keheningan seringkali menjadi penghalang yang membungkam suara kebenasan dan perubahan, padahal berbicara untuk mengadvokasi diri sendiri dan kebenaran adalah hal yang esensial. Namun, menurut Sarah Crawford-Bohl, seorang perawat dan pemimpin di bidang layanan kesehatan, banyak orang memilih untuk diam karena merasa lebih aman. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan lebih memilih mengundurkan diri daripada menghadapi percakapan yang menantang di tempat kerja.

Crawford-Bohl menekankan bahwa di dunia yang mengalami siklus perubahan cepat, menghadapi percakapan sulit—seperti memberikan umpan balik, mengidentifikasi kesalahan, atau menyoroti ketidaktepatan—akan semakin sering terjadi. Khususnya dalam layanan kesehatan, kesediaan untuk menyampaikan kekhawatiran sangat penting bagi keselamatan pasien dan kualitas perawatan. Mengatasi respons naluriah seperti "melawan, lari, atau membeku" saat menghadapi situasi sulit membutuhkan latihan, yang seiring waktu akan menjadi lebih mudah.

Untuk mengatasi keengganan ini, Crawford-Bohl memperkenalkan metode yang ia sebut Kompas Moral (Moral Compass), yang ia pelajari dari mendiang ibunya. Kompas ini memandu individu untuk bergerak dari reaktif menjadi proaktif dalam menghadapi konflik. Kompas Moral ini terdiri dari empat prinsip, diambil dari empat arah mata angin:

  • Utara (North Star): Mengingatkan untuk selalu menjadi versi diri terbaik, mengambil jalan yang benar, dan mengatakan apa yang perlu disampaikan.

  • Selatan (Support): Mendorong untuk menawarkan dukungan dengan kebaikan dan niat membantu orang lain berkembang.

  • Timur (Empathy): Berfungsi untuk mengatur nada percakapan, mencoba memahami perasaan orang lain, dan menciptakan ruang yang aman.

  • Barat (Wonder): Mengajak untuk bersikap ingin tahu, mengajukan pertanyaan, dan mendengarkan untuk memahami sebelum berusaha dipahami.

Ia menceritakan pengalaman di mana seorang dokter mengkritik hasil kerjanya secara publik dengan menyebutnya "terlalu optimis." Dengan berbekal prinsip Kompas Moral—mengakui hasil kerjanya, menawarkan empati, dan bertanya dengan rasa ingin tahu—Crawford-Bohl mendapati bahwa artikelnya sebenarnya menyebutkan tantangan yang perlu diperbaiki sebanyak 18 kali, sementara dokter tersebut hanya berfokus pada beberapa poin positif. Percakapan sulit tersebut pun berubah menjadi sesi berbagi yang bermakna.

Dengan berpegang teguh pada Kompas Moral, seseorang dapat menemukan keberanian dan kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk menghadapi percakapan yang tidak nyaman. Crawford-Bohl mendorong semua orang untuk menggunakan suara mereka sebagai instrumen perubahan dan advokasi yang kuat, berdiri melawan yang salah, memperjuangkan yang benar, dan menjadi suara bagi mereka yang tidak dapat berbicara sendiri, sehingga semua pihak yang terlibat dapat menjadi lebih kuat.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama