Andy Laats, seorang mantan CEO perusahaan, membagikan kisah personalnya tentang perjalanan menjadi orang tua tunggal setelah sang istri, Liz, meninggal dunia akibat kanker ovarium. Dalam pidatonya, Laats menyoroti bagaimana kehilangan mengubah pandangan awalnya tentang tanggung jawab mengasuh anak, yang ia analogikan dengan urutan alfabet A sampai Z.
Sebelum istrinya sakit, Laats mengakui bahwa peran dalam keluarganya terbagi secara tradisional. Ia mengurus bagian A hingga M, yang mencakup hal-hal pragmatis seperti pekerjaan dan logistik, sementara istrinya fokus pada N hingga Z, yaitu dimensi yang lebih mendalam dan bernuansa, seperti memastikan kebahagiaan dan mengasuh secara emosional. Setelah kepergian sang istri, Laats mengira tugasnya hanyalah menjumlahkan kedua peran tersebut. Namun, ia segera menyadari bahwa ia meremehkan betapa sulitnya peran N sampai Z, terutama dalam mengelola logistik tiga anak sekaligus memahami perubahan emosi mereka yang cepat.
Karena anak-anaknya terus berevolusi, Laats melepaskan pendekatan lama dan mengadopsi filosofi untuk terus mencoba mengenal mereka. Melalui rutinitas harian yang dianggap sepele, seperti mengantar jemput sekolah, ia justru menemukan "dunia di luar Z," sebuah ruang koneksi yang melampaui bahasa. Ruang ini ditandai dengan momen-momen intim, seperti tertawa terbahak-bahak saat membeli produk feminin bersama putrinya, Margot, atau ketika putranya, Drew, di lampu merah, mengajukan pertanyaan mendalam tentang "keinginan terdalam" sang ayah.
Laats menyimpulkan bahwa rutinitas sehari-hari dapat menjadi "tiket menuju hal yang transenden" dan merupakan jalur untuk menemukan ruang empati yang kaya. Kehadiran di momen-momen tersebut membuktikan kepada anak-anak bahwa meskipun hal-hal buruk akan terjadi, mereka tidak sendirian. Ruang koneksi ini, yang disebut Laats sebagai warisan terbesar dari istrinya, memastikan bahwa anak-anaknya dapat terus merasakan cinta ibu mereka melalui kehadiran dan koneksi yang mendalam. Ia pun mendorong para pemimpin bisnis untuk memikirkan cara agar lebih banyak orang dapat menghabiskan waktu di "dunia di luar bahasa" ini.
Posting Komentar