Mengubah Kekesalan Menjadi Viral: Kisah Joshua Schachter dengan Seni Robot yang "Gagal"



 Selama bertahun-tahun, Joshua Schachter menciptakan seni komputasi geometris yang rumit menggunakan pen, kertas, dan mesin plotter. Namun, karya-karyanya, meskipun diunggah ke media sosial, tidak mendapat perhatian yang signifikan. Keadaan berubah drastis ketika ia secara tidak sengaja menemukan formula kreatif baru: membuat seni yang mengganggu dan membuat frustrasi.

Inovasi ini dimulai ketika ia mencoba membuat titik-titik menggunakan program yang ia tulis, dan mesin plotter tersebut membuat titik-titik tersebut secara acak, tidak berurutan, menimbulkan kekacauan. Reaksi yang ia terima sangat kuat, sebagian besar berupa kemarahan dan kekesalan. Menyadari bahwa ia bisa "memproduksi emosi" hanya dengan robot dan pena di atas kertas, Schachter sengaja mulai mendalami konsep kegagalan yang artistik tersebut.

Karya-karyanya, yang sering melibatkan tugas-tugas robot yang dilakukan secara tidak efisien atau traumatis, mulai mendapatkan jutaan tayangan dan reaksi yang sangat emosional. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah "Bad Day at the Circle Factory" dan video labirin yang robotnya berjalan melewatinya begitu saja.

Schachter menyadari bahwa medium baru ini memiliki aturan mainnya sendiri:

  • Durasi Pendek: Video harus berdurasi sekitar 12 hingga 15 detik.

  • Cepat dan Tersembunyi: Kesalahan harus tersembunyi di bawah mekanisme kerja robot dan berjalan dengan cepat.

  • Akhir yang Traumatik: Akhir dari proses tersebut harus traumatis atau sangat membuat frustrasi.

Dengan sengaja menjanjikan konten yang "memuaskan secara aneh" (oddly satisfying) dan kemudian mengkhianati janji tersebut, Schachter berhasil menciptakan konten viral. Salah satu videonya ditonton selama 200.000 jam oleh orang-orang, membanjiri ponselnya dengan notifikasi hingga mati berulang kali. Ironisnya, banyak orang yang melihat karya-karyanya ini mengira bahwa video tersebut adalah komentar tentang Kecerdasan Buatan (AI) yang gagal.

Meskipun menyadari bahwa batasan yang ketat sangat baik untuk menciptakan seni yang menarik, Schachter akhirnya merasa seperti menjadi "artis cover yang buruk dari karyanya sendiri." Setelah mengambil jeda, ia menyimpulkan bahwa jika ada sesuatu di internet yang membuat Anda sedikit kesal atau terganggu, mungkin saja itu adalah salah satu karyanya. Kisah ini menegaskan bagaimana kreativitas dapat ditemukan dari kekesalan dan bagaimana emosi negatif, seperti frustrasi, dapat menjadi mata uang yang kuat di dunia digital.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama