Mengungkap Kesadaran Janin: Ternyata Bayi Baru Lahir Bukanlah Pengamat Pasif

https://www.pexels.com/id-id/foto/bayi-tidur-di-katun-putih-161709/

Bayi yang baru lahir seringkali dianggap sebagai pengamat pasif yang hanya menerima kekacauan visual dan suara di dunia baru. Namun, sains modern, melalui psikologi dan ilmu saraf, telah mengubah pandangan tersebut secara mendasar. Kini, terdapat bukti kuat bahwa kesadaran (consciousness) dan pengalaman subjektif mungkin telah dimiliki bayi sejak usia yang sangat dini.

Otak Bayi Merekam Pola dan Rasa Sakit

Pandangan tradisional yang menyebut otak bayi belum matang telah terbukti salah. Bahkan, 50 tahun yang lalu, dokter secara rutin melakukan sunat tanpa anestesi karena yakin otak bayi yang belum dewasa tidak dapat merasakan sakit.

Riset terbaru menemukan sinyal-sinyal saraf yang terbukti aktif saat orang dewasa secara sadar memproses stimulus, ternyata juga ditemukan pada otak bayi. Salah satu inovasi penting adalah paradigma auditori (tes suara tak terduga), di mana otak bereaksi dengan gelombang terukur saat pola suara yang familiar terganggu oleh suara berbeda. Bayi yang baru berusia beberapa hari menunjukkan jenis aktivitas otak yang sama sebagai respons terhadap kejutan suara tersebut, yang mengindikasikan mereka benar-benar mengalami persepsi sadar.

Kesadaran Dimulai Sebelum Kelahiran

Penemuan paling mengejutkan adalah bahwa kesadaran mungkin sudah muncul sebelum kelahiran. Ilmuwan menerapkan tes auditori yang sama pada janin (fetus) yang berada di akhir masa kehamilan (sekitar 35 minggu). Hasilnya, janin menunjukkan respons otak yang sama dengan yang ditemukan pada bayi baru lahir. Ini berarti kesadaran janin mulai berkembang saat mereka masih berada di dalam rahim, memungkinkan mereka memproses suara di sekitar mereka secara sadar.

Selain itu, pola perhatian pada bayi yang baru lahir juga menyerupai orang dewasa. Mereka menunjukkan pergantian aktivitas antara fokus pada dunia luar dan pikiran internal (melamun), meskipun proses pergeseran perhatian ini terjadi lebih lambat daripada orang dewasa.

Implikasi Etis dan Perubahan Paradigma

Pemahaman baru ini membawa implikasi etis yang penting. Jika bayi dan janin di trimester ketiga sudah menunjukkan kesadaran, maka saat melakukan pembedahan pada mereka (termasuk janin), pemberian anestesi harus dilakukan.

Penelitian ini mengubah paradigma. Bayi baru lahir bukanlah makhluk pasif yang menunggu kesadaran dinyalakan. Mereka adalah manusia kecil yang aktif mempersepsikan pola dan berinteraksi dengan dunia secara bermakna sejak saat pertama kehidupan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama